Berkat AS Saham Tambang Emas RI Ketiban Durian Runtuh

Admin Ugems
Lesen in 2 Minuten - Tue Aug 15 06:44:00 GMT 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan emas di Indonesia kompak menguat pada perdagangan sesi I Kamis (13/7/2023), seiring terbangnya harga emas dunia setelah inflasi Amerika Serikat (AS) kembali melandai.
Per pukul 09:53 WIB, setidaknya keenam saham pertambangan emas di RI terpantau menguat, di mana lima saham sudah melesat lebih dari 1%, sedangkan satu saham menguat kurang dari 1%.





Baca:
Kabar Komoditas Hari Ini: Pesta dan Pesta, Batu Bara Sengsara




Berikut pergerakan saham emiten tambang emas pada perdagangan sesi I hari ini.


ADVERTISEMENT
















SCROLL TO RESUME CONTENT






Saham
Kode Saham
Harga Terakhir
Perubahan


Bumi Resources Minerals
BRMS
166
3,75%


J Resources Asia Pasifik
PSAB
88
3,53%


Archi Indonesia
ARCI
362
2,84%


Wilton Makmur Indonesia
SQMI
55
1,85%


Aneka Tambang
ANTM
2.010
1,01%


Merdeka Copper Gold
MDKA
3.420
0,88%



Sumber: RTI
Saham emas Grup Bakrie yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) memimpin penguatan saham emas di RI pada pagi hari ini, yakni melonjak 3,75% ke posisi Rp 166/saham.
Sedangkan untuk saham raksasa pertambangan emas RI yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga menguat masing-masing 1,01% dan 0,88%.
Menguatnya saham emas RI masih sejalan dengan pergerakan harga emas dunia yang masih bersinar. Pada perdagangan Rabu kemarin, harga emas di pasar spot ditutup melesat 1,3% di posisi US$ 1.957,09 per troy ons.
Harga penutupan kemarin merupakan yang tertinggi sejak 16 Juni 2023 atau lebih dari tiga pekan lebih. Sementara itu, kenaikan sebesar 1,30% dalam sehari adalah yang terbesar sejak 8 Juni tahun ini.
Penguatan kemarin memperpanjang tren positif emas yang menguat sejak Jumat pekan lalu. Dalam empat hari perdagangan, harga emas sudah melambung 1,67%.
Harga emas juga masih moncer pada pagi hari ini. Per pukul 06:18 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.957,27. Harganya menguat tipis 0,009%.
Emas bersinar terang setelah data inflasi AS keluar. Inflasi AS melandai ke 3% (year-on-year/yoy) pada Juni 2023, dari 4% (yoy) pada Mei.
Laju inflasi AS jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi Juni sebesar 3,1%. Laju inflasi Juni juga menjadi yang terendah sejak Maret 2021.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi AS melandai mencapai 0,2% dari 0,1% pada bulan Mei. Inflasi tersebut juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi akan ada di angka 0,3%.
Dengan inflasi yang melandai maka bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) diharapkan segera melonggarkan kebijakan moneternya.
Chairman The Fed, Jerome Powell sudah mengisyaratkan jika The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan setelah menahan suku bunga pada Juni di kisaran 5,0-5,25%.
Namun, Powell menjelaskan jika besaran kenaikan suku bunga akan sangat ditentukan oleh data pendukung seperti inflasi.
Laju inflasi sebesar 3% (yoy) pada Juni juga semakin mendekat kepada target The Fed yakni di kisaran 2%.
CME FedWatch Tool memperkirakan 94,2% kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25% pada bulan ini.
Pasar memang berekspektasi jika kenaikan suku bunga pada Juli tidak bisa dihindari. Namun, dengan inflasi yang melandai maka The Fed diharapkan sudah menghentikan kebijakan ketatnya pada September.
Ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed membuat imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS (US Treasury) turun tajam. Yield Treasury AS tenor 10 tahun jatuh ke 3,86% kemarin dari posisi sebelumnya yang berada di angka 4,01%.
Kondisi ini akan menguntungkan emas. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga emas menjadi lebih menarik jika saingannya yakni surat utang AS terus melandai imbal hasilnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[emailprotected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]






Artikel Selanjutnya


Harga Emas Lesu, Tapi 6 Sahamnya di RI Malah Ngegas





(chd/chd)



Source https://www.cnbcindonesia.com

Seitenkommentare