INCO Akui Ada Biaya Manajemen ke Vale Canada, Buat Apa?

Admin Ugems
Lesen in 2 Minuten - Thu Sep 07 09:40:00 GMT 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengakui bahwa terdapat biaya manajemen dan teknis khusus yang disetorkan oleh perusahaan kepada Vale Base Metals sebagai induk pemegang saham berbasis di Kanada.
Legal Director PT Vale Indonesia Anggun Kara Nataya mengatakan bahwa biaya yang disetorkan untuk Vale Base Metals berupa bantuan teknis atau technical assistant fee yang tercantum dalam Technical Assistant Agreement dan biaya bantuan manajemen yang tercantum dalam Management Assistant Agreement.
"Mungkin saya sampaikan Management Agreement memang betul PT Vale Indonesia melakukan resmi kepada Vale (Base Metals). Pembayaran itu tidak ada yang ditutupi, senantiasa kami buka di laporan keuangan di publik dan senantiasa kami laporkan ke OJK, bursa, dan publik," ungkap Anggun dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Dia mengatakan, setoran itu digunakan untuk mendapatkan bantuan dari sisi teknologi karena teknologi yang selama ini digunakan oleh INCO berasal dari perusahaan induk Vale. Dengan begitu, dibutuhkan jasa dari Vale Kanada untuk merawat teknologi yang dimiliki di Vale Indonesia.
"Bantuan dari sisi teknologi, jadi saat pabrik yang dibangun pada 1970 menggunakan teknologi Kanada dari Vale. Untuk proses teknologi ada bantuan mereka," tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa biaya yang disetorkan pada perusahaan induk tersebut dibayarkan melalui pendapatan perusahaan sebesar 1% per tahun.
"Fee jasa pada umumnya tahun ke tahun, jumlah yang dibayarkan terus menurun sampai saat ini di 2022 kemarin 1% dari net profit kami, dan sifatnya bukan fix fee yang kami bayarkan ke Vale (Kanada)," jelasnya.

Adanya biaya manajemen perusahaan ke Vale Base Metals ini terungkap dari pemaparan Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso.
Hendi menyebut, Vale Base Metals memiliki perjanjian bantuan teknis atau Technical Assistant Agreement dan bantuan manajemen atau Management Assistant Agreement dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Dia mengatakan, perjanjian ini membuat Vale Base Metals bisa memperoleh pendapatan dari biaya bantuan teknis dan manajemen tersebut.
Hal ini kontradiktif dengan apa yang diperoleh MIND ID selama menjadi pemegang saham PT Vale Indonesia dalam tiga tahun belakangan ini. Hendi menyebut, MIND ID hanya memperoleh satu kali dividen selama menjadi pemegang saham sejak 2020 lalu.
Oleh karena itu, jika MIND ID jadi mengambil divestasi saham dan menjadi pemegang saham pengendali PT Vale Indonesia, maka pihaknya akan menghapus perjanjian bantuan dan manajemen dengan Vale Base Metals tersebut.
"Dan kami berketetapan memastikan pemberian dividen yang lebih konsisten dan mengeliminasi adanya management dan technical assistant fee yang muncul dari management assistant agreement dan technical assistant agreement yang oleh Vale Base Metal diambil dari pendapatan, dari top line. Sedangkan kita baru dapat dividen sekali dalam tiga tahun. Kami ingin memastikan ini dieliminasi bilamana terjadi divestasi lanjutan ke depan," papar Hendi pada kesempatan yang sama.
Seperti diketahui, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. sepakat untuk menawarkan 14% saham ke Holding BUMN Pertambangan MIND ID. Hal ini merupakan bagian dari rangkaian rencana divestasi saham Vale kepada Indonesia.
Bila divestasi 14%, maka artinya MIND ID akan memegang 34% saham di PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Saat ini MIND ID baru memiliki 20% saham di PT Vale Indonesia.
Dengan tawaran 14% divestasi saham tersebut, maka komposisi kepemilikan saham di PT Vale Indonesia Tbk akan berubah menjadi sebagai berikut:
- Vale Canada Limited dari saat ini 43,79% akan berubah menjadi 33,29%.- Mind ID dari saat ini 20% akan berubah menjadi 34%.- Sumitomo Metal Mining dari saat ini 15,03% akan berubah menjadi 11,53%.- Vale Japan Ltd menjadi 0,54%.- Publik menjadi 20,64%.




[Gambas:Video CNBC]






(wia)



Source https://www.cnbcindonesia.com

Seitenkommentare