Jakarta - Lahan bekas tambang di Desa Wonosari Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sukses direvitalisasi menjadi tempat wisata. Bernama Goa Tapak Raja, lokasi wisata yang terletak hanya 31 kilometer dari titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN) itu disulap menjadi tempat ekowisata beromzet ratusan juta.Kisah itu terungkap dalam agenda Talkshow 'Pendampingan dan Pengembangan Pemulihan Lahan Bekas Tambang Goa Tapak Raja' Festival LIKE 2 di Jakarta Convention Center (JCC). Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan KLHK, Edy Nugroho Santoso, mengatakan bahwa Goa Tapak Raja adalah salah satu contoh pemulihan lahan regeneratif yang dilakukan pemerintah bersama sejumlah perusahaan. Wilayah itu potensial dihidupkan kembali karena ada goa yang berisi kelelawar."Kelelawar ini memiliki fungsi ekosistem, itu yang kami dorong. Kedua, ternyata goa ini memiliki fungsi air cukup tinggi. Sehingga konteksnya bermain bagaimana supaya airnya baik, bisa dimanfaatkan menjadi satu ekosistem yang bisa dihubungkan. Bagaimana memulihkannya," ucapnya, Kamis (8/8/2024).Lewat pemulihan renegeratif, Edy mengatakan pemerintah berharap lokasi itu bisa mengelola sendiri airnya apalagi jika lingkungan di sekitarnya bisa mendapatkan manfaat. Oleh sebab itu, pihaknya menerapkan konsep biofilter alias lahan basah buatan.Kepala Desa Wonosari, Kasiono, lantas menjelaskan bahwa lahan bekas tambang itu kini berhasil dipulihkan lewat kontribusi sejumlah pihak. Mulai dari masyarakat sekitar, pemerintah daerah, KLHK, serta beberapa perusahaan di antaranya PT Indexim coalindo, PT Kalimantan Ferro Industry, PT Pari coal, dan PT PLN Nusantara Power (PLN NP).Setelah void alias lubang tambang direvitalisasi dan ditanam kembali dengan konsep Ekoriparian, Kasiono mengatakan sungai di sekitar Goa Tapak Raja kini bisa digunakan sebagai lokasi wisata. Namun, ia mengakui sungai belum sepenuhnya dipulihkan 100%. "Di sana itu sungainya sering banjir sehingga seperti itu. Kemarin sempat bagus, tertata, rapi," jelasnya.Kendati demikian, Kasiono mengatakan bahwa Goa Tapak Raja kini bisa mendatangkan pendapatan bagi masyarakat sekitar. Lewat pengelolaan yang kolaboratif antara Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan BUMDES, sekitar 15 orang bisa dipekerjakan dan 10 UMKM didirikan di wilayah tersebut. Di Goa Tapak Raja, ada berbagai wahana wisata mulai dari Pujasera, flying fox, perahu karet, jelajah goa, Taman Ekoriparian, sampai Danau Tapak RajaMulai dari Januari sampai Juli 2024, Kasiono merinci bahwa BUMDES Goa Tapak Raja sukses mendatangkan 8.097 pengunjung dan meraih omzet sebesar Rp 145,9 juta. Untuk menjaga tanaman dan lingkungan, 20% dari omzet disisihkan untuk operasional dan tempat wisata."Walaupun belum seberapa, tapi yang tadinya masalah bekas tambang sekarang, alhamdulillah, bisa jadi berkah mendapatkan omzet bagi masyarakat kami dan juga bisa menghidupi UMKM di Goa Tapak Raja," ujarnya.
(kil/kil)
Source https://finance.detik.com