Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 8.517 ton abu sisa pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) telah dikelola PT PLN (Persero) dan dimanfaatkan masyarakat Papua untuk bahan baku campuran infrastruktur. FABA ini dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp sepanjang 2022 hingga Juni 2023.
FABA dimanfaatkan antara lain untuk bahan baku roadbase di jalan utama Distrik Muara Tami dan halaman Musala Al-Muhajirin, Kampung Soroyati, Kabupaten Keerom.
BACA JUGA: Erick Thohir Minta PLN Kolaborasi Saling Menguntungkan dengan Perusahaan Energi Dunia
BACA JUGA: PLN Indonesia Power Transplantasi Terumbu Karang di Kalimantan Timur
Baca Juga
Diaspora Merapat, PLN Buka Lowongan untuk Fresh Graduate S1 dan S2
PLN Buka Lowongan Kerja Khusus Diaspora, Cek Posisi dan Syarat Daftarnya
Lolos Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN? Segini Gaji Jadi Pegawai BUMN
Tidak hanya itu, FABA juga dimanfaatkan untuk pembuatan paving blok dan batako untuk pembangunan rumah mengaji di Koya Barat dan Gereja GKI Pasir 2.
Selain itu, PLN juga menggandeng Kodam XVII/Cenderawasih dalam pembuatan breakwater dan paving block di lingkungan PLTU Holtekamp.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pemanfaatan FABA dari PLTU batu bara sukses menyulap sampah menjadi lebih bernilai ekonomis bagi masyarakat. FABA diolah menjadi paving block, batako, hingga bahan untuk roadbase, dan diharapkan menjadi katalis penggerak roda ekonomi masyarakat di sekitar PLTU.
"PLN terus mendorong upaya pemanfaatan FABA menjadi produk bernilai tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya kami dalam menjalankan komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance yang menciptakan pembangunan ekonomi berkelanjutan," ujar Darmawan, Rabu (5/7/2023).
Source https://www.liputan6.com