Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten logistik pertambangan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin yakni PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) atau Mandiri Services terpantau kembali terbang dan nyaris menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi I Rabu (26/7/2023), di mana pada hari ini merupakan perdagangan hari keduanya.
Per pukul 10:04 WIB, saham MAHA terbang 33,33% ke posisi Rp 212/saham. Bahkan, saham MAHA nyaris menyentuh ARA lagi.
Saham MAHA sudah ditransaksikan sebanyak 60.064 kali dengan volume sebesar 1,37 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 272,44 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 3,53 triliun.
Hingga pukul 10:04 WIB, di order bid atau beli, terdapat 45.882 lot antrian di harga Rp 210/saham atau sekitar Rp 963,5 juta. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 200/saham yang mencapai 1.102.278 lot atau sekitar Rp 22,05 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, ada 421.371 lot antrian atau sekitar Rp 9,02 miliar di harga batas atasnya pada hari ini, yakni di Rp 214/saham.
Melalui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), MAHA melepas 4,16 miliar saham atau sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor.
MAHA menetapkan harga saham perdana sebesar Rp 118 per saham sehingga total dana yang akan diperoleh mencapai Rp 491,58 miliar.
Selepas IPO, Direktur Utama Mandiri Services Yenny Hamidah Koean mengatakan, pihaknya menargetkan untuk mendapatkan kontrak-kontrak baru dengan pertimbangan bisnis yang berkelanjutan melalui pemilihan pelanggan secara selektif serta kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Hal ini dimungkinkan karena ia melihat potensi batu bara di Kalimantan masih besar.
"Untuk dapat mencapai hal ini, maka kami melakukan inisiatif strategi pemeliharaan yang efisien, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan sistem melalui inovasi digital, menjaga keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan para karyawan, lingkungan hidup serta aspek sosial," tuturnya pada acara seremoni pencatatan perdana saham di Main Hall BEI, Jakarta.
Adapun dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 60% akan digunakan MAHA untuk untuk pembelian armada truk baru.
Sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.
Sepanjang tahun 2022, MAHA telah berhasil mengangkut sebanyak 43,5 juta ton batu bara. Ini menopang pendapatannya sebesar Rp1,6 Triliun atau meningkat sebesar 24,5% dibandingkan tahun 2021.
Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, Perseroan mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp189,84 Miliar atau setara dengan 60,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[emailprotected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
Source https://www.cnbcindonesia.com