Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, tren konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi atau LPG 5,5 kilogram (kg) dan 12 kg mengalami penyusutan. Hal itu berbanding terbalik dengan konsumsi LPG 3 kg bersubsidi yang mengalami lonjakan signifikan.
Dalam catatan Kementerian ESDM, realisasi konsumsi atau penyaluran LPG 3 kg subsidi mengalami lonjakan yang signifikan sejak tahun 2019 hingga 2022 hingga 4,5% per tahun.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Maompang Harahap mencatat, realisasi penyaluran LPG 3 kg di tahun 2022 mencapai 7,8 juta metrik ton. Bila melihat data Kementerian ESDM, kuota yang ditetapkan untuk penyaluran LPG 3 kg di tahun 2022 sebesar 8 juta metrik ton.
"Kami laporkan rata-rata peningkatan realisasi volume penyaluran LPG tabung 3 kg tahun 2019 sampai dengan 2022 sebesar 4,5% per tahun, sehingga mencapai 7,8 juta metrik ton di tahun 2022," jelasnya dalam Konferensi Pers 'Transformasi Subsidi LPG 3 Kilogram Tepat Sasaran', secara virtual, Kamis (3/8/2023).
Di sisi lain, tren penyaluran LPG non subsidi tabung 5,5 kg dan 12 kg. Dia menyebutkan penyaluran LPG non subsidi di tahun 2019 hingga tahun 2022 terus menurun hingga 10,9% per tahun. Yang mana penyaluran LPG non subsidi di tahun 2022 sebesar 0,46 juta metrik ton.
"Sedangkan rata-rata penurunan realisasi volume penyaluran LPG non-subsidi tahun 2019 sampai dengan 2022 itu sebesar 10,9% per tahun sehingga menjadi 0,46 juta metrik ton di tahun 2022," tambahnya.
Maompang juga mengatakan bahwa pagu anggaran yang disiapkan untuk LPG 3 kg di tahun 2023 sendiri sebesar Rp 117,85 triliun yang mana realisasinya hingga sekarang terhitung mencapai Rp 37,73 triliun.
"Untuk tahun 2023 pagu anggaran subsidi LPG 3 kg ini sebesar Rp 117,85 triliun dengan realisasi pembayaran sampai dengan Juni year-to-date di tahun 2023 sebesar Rp 37,73 triliun," terangnya.
Di lain sisi, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan hingga saat ini dari kuota LPG 3 kg yang ditetapkan untuk tahun 2023 sebesar 8 juta metrik ton dan cadangan sebesar 0,5 juta metrik ton, per 31 Juli 2023 sudah disalurkan sebanyak 58% dari kuota yang ditentukan.
"Konsumsi akhir tahun ini betul-betul memantau dari saat ini per 31 Juli itu 58% dari kuota," tuturnya dalam kesempatan yang sama.
[Gambas:Video CNBC]
(pgr/pgr)
Source https://www.cnbcindonesia.com