Bisnis.com, JAKARTA — Teknologi kecerdasan buatan atau AI nyatanya bukan hanya sekadar tren, tetapi juga menjadi kunci dalam operasional perusahaan. Mulai dari pertambangan, pertanian, hingga ritel di Indonesia.
Salah satu terobosan dilakukan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) atau Alfamart, yang memungkinkan konsumen tak perlu lagi mengantre di kasir untuk membayar belanjaan.
CEO AMRT Anggara Hans Prawira mengungkapkan saat ini pihaknya terus mengembangkan teknologi yang manfaatnya akan secara langsung dirasakan konsumen. Nantinya, terobosan tersebut akan menjadi fitur di aplikasi belanja online milik Alfamart, yakni Alfagift.
“Kita sudah enggak perlu ke kasir saat kasirnya ramai. Download Alfagift, nanti bisa scan sendiri, bayar lewat situ,” ungkapnya dalam acara iCIO Awards 2025 di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Kamis (6/11/2025).
Terobosan tersebut berangkat dari keluhan konsumen yang harus antre panjang di kasir untuk membayar belanjaan. Pasalnya, kondisi tersebut kerap membuat calon konsumen batal belanja karena melihat panjangnya antrean.
Rencananya, implementasi secara masif dilakukan pada hari raya besar seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) maupun Lebaran mendatang.
Dari sektor pertambangan, teknologi bukan hanya sekadar software. Chief Digital & Technology Officer PT Golden energy mines Tbk. (GEMS) Risetiyawan Dimas Sutejo mengungkapkan pihaknya tengah mengembangkan teknologi anyar untuk memodifikasi cuaca.
Pihaknya bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk menghadirkan radar cuaca dari Jepang.
Terobosan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kondisi seperti hujan yang menyebabkan kondisi tambang licin dan membahayakan area tersebut.
Nantinya, radar tersebut akan diprogram dengan AI, sehingga memungkinkan menerbangkan drone dengan bentangan 7 meter untuk menjatuhkan awan hujan di laut.
“Kami jahit sendiri mulai dari radar cuaca beli ‘ketengan’, beli drone, kita layer digitalisasi, bagaimana kita men-trigger drone harus terbang dari perhitungan AI dan BMKG,” ungkapnya.
Berbeda dengan Operation Director PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) Soerjo Winarto, perusahaan yang bergerak di bidang peternakan tersebut tengah mengembangkan internet of things (IOT) untuk melakukan smart maintenance.
“Kita melakukan predictive maintenance, bukan prevent maintenance. Jadi kita tahu kapan mesin rusak, jadi sebelum mesin rusak, dia berhenti,” tuturnya.
Untuk diketahui, mereka adalah para penerima penghargaan iCIO Award 2025. Ajang ini menjadi tempat apresiasi untuk para Chief Information Officer (CIO) atau Pemimpin TI yang tidak hanya memimpin dengan visi, tetapi juga menginspirasi perubahan dan ketahanan di era digital yang dinamis.
Sebanyak empat pemimpin terpilih tahun ini mencerminkan esensi kepemimpinan visioner di era digital dimana mereka tidak hanya mampu mengakselerasi inovasi dan meningkatkan daya saing bisnis, tetapi juga menghadirkan dampak nyata bagi organisasi dan masyarakat.
Para pemimpin terpilih adalah Operation Director PT Sreeya Sewu Indonesia Soerjo Winarto, sebagai The Most Innovative CIO. Kemudian Chief Technology Officer PT MNC Digital Indonesia/ RCTI+ Rio Anugrah, sebagai The Most Intelligent CIO.
Selain itu, penghargaan diberikan kepada Chief Digital & Technology Officer PT Golden energy mines Tbk. (GEMS) Risetiyawan Dimas Sutejo, sebagai The Most Influential CIO. Terakhir, penghargaan The Most Inspiring CEO diberikan kepada CEO PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) Anggara Hans Prawira.
---------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Source https://www.bisnis.com