Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Eddy Soeparmo membeberkan bahwa pihaknya telah menyepakati anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar Rp9,38 triliun.
Yang menarik, alokasi untuk sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia mencapai Rp940 miliar di tengah Indonesia yang sedang mengejar transisi energi. "(Anggaran EBT) kurang lebih Rp 940 miliar. Kalau hemat saya sesungguhnya perlu lebih besar lagi karena akan tunjukkan keberpihakan kita terhadap transisi energi," ujar Eddy saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Walaupun anggaran yang dialokasikan untuk EBT terhitung rendah, Eddy menegaskan, transisi energi di Indonesia harus tetap berjalan
"Bukan berarti dalam penerapannya karena yang jalankan transisi energi pelaku usahanya dalam hal ini PT PLN atau PT Pertamina bukan berarti mereka tidak bisa melakukan pengalokasian anggaran lebih besar untuk melakukan transisi energi ini," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Komisi VII DPR dan kementerian esdm menyepakati pagu indikatif anggaran kementerian esdm tahun 2025 mencapai Rp 9,38 triliun lebih rendah dari tahun 2024. Keputusan tersebut akan difinalkan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri ESDM pada pekan depan.
Eddy membeberkan, anggaran terbesar dari pagu anggaran itu akan dialokasikan untuk sektor minyak dan gas bumi (migas) sebesar Rp 4 triliun. Alasannya, untuk pembangunan infrastruktur gas, wabilkhusus jaringan pipa gas Cirebon-Semarang dan pipa gas Dumai-Sei Mangke.
[Gambas:Video CNBC]
(pgr/pgr)
Source https://www.cnbcindonesia.com