Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menggandeng mitra baru asal China untuk mengembangkan proyek gasifikasi batu bara di Indonesia. Bahkan financial closing untuk proyek tersebut ditargetkan dapat tercapai pada tahun ini.
Mitra baru asal China ini berlanjut, pasca perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) Air Products and Chemicals Inc menyatakan hengkang dari proyek hilirisasi batu bara di Indonesia.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan bahwa rencana hilirisasi batu bara grup bumi saat ini terus berjalan. Adapun, setelah mitra sebelumnya yakni Air Products memutuskan hengkang, kini BUMI tengah menyiapkan mitra strategis asal China.
"Tahun ini ditargetkan dapat dilaksanakan financial closing untuk siap ke tahapan selanjutnya atau konstruksi," ujar Dileep dikutip Rabu, (28/2/2024).
Dileep mengungkapkan, secara keseluruhan perhitungan keekonomian proyek hilirisasi ini adalah sensitif terhadap harga jual produk dan beberapa peraturan pemerintah. Antara lain seperti PNBP Batubara 0%, izin harga batubara khusus, tax holiday dan beberapa insentif lainnya.
"Anak usaha BUMI senantiasa berusaha melaksanakan hilirisasi batubara ini sesuai dengan amanat peraturan yang berlaku di Indonesia," lanjut Dileep.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Adika Nuraga Bakrie mengatakan dengan bergabungnya mitra asal China, maka proyek hilirisasi batu bara yang dikerjakan anak usaha yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia berubah menjadi amonia.
Sebagaimana diketahui, kedua anak usaha ini berencana mengembangkan produk hilirisasi batu bara menjadi metanol. Menurut Adika, perubahan produk hilirisasi tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Salah satunya yakni pasar.
"Pertimbangan pasar dan juga mungkin kalau amonia sendiri 1/3 dari kapasitas bisa kita pakai sendiri untuk amonia nitrat itu salah satu pertimbangan dan lebih ke market lah," kata dia saat ditemui usai acara Jakarta Energy Forum 2023, Rabu (31/5/2023).
Meski demikian, Adika enggan membeberkan lebih rinci mengenai calon mitra yang dimaksud. Ia pun menargetkan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara akan terlaksana pada awal 2024. "Nanti kita akan umumkan namanya kalau sudah waktunya," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(pgr/pgr)
Source https://www.cnbcindonesia.com