Ini Daftar Menteri ATR Era Jokowi, Jabatan yang Dikabarkan Bakal Diemban AHY

Admin Ugems
Leitura de 3 minutos - Wed Feb 21 01:00:00 GMT 2024

Jakarta - Desas-desus reshuffle terbaru di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang beredar kuat. Salah satu isu yang beredar adalah pergeseran posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menjadi Menko Polhukam.Di saat yang bersamaan, isu lain muncul terkait bagaimana Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal masuk kabinet menggantikan posisi Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN. Terlepas dari kabar ini, memang siapa saja orang yang pernah menjabat sebagai Menteri ATR/BPN di era Jokowi ini?Daftar Menteri ATR/BPN Era Jokowi1. Ferry Mursyidan Baldan (2014-2016)Berdasarkan situs Kementerian ATR/BPN, Ferry Mursyidan Baldan lahir pada 16 Juni 1961 di Jakarta. Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, Ferry melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, lulus tahun 1988.
Selama kuliah, dirinya tercatat aktif di berbagai organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia juga pernah menjabat Ketua Umum Badko Jawa Barat (1988-1990), kemudian menduduki jabatan Ketua Umum PB HMI periode 1990-1992.Barulah pada 1992, Ferry resmi menjadi anggota Golongan Karya (Golkar). Tidak berselang lama, ia terpilih menjadi anggota MPR RI periode 1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa, kemudian menjadi Sekjen DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) periode 1998-2003 dan terpilih sebagai Ketua DPP Kosgoro (1994-1999).Dalam Pemilu 1997, dirinya terpilih sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Bandung. Ia ditempatkan dalam Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Hukum, Kepolisian, dan Aparatur Negara hingga 1999.Pada pemilu 1999, Ferry kembali menjadi anggota DPR RI periode 1999 -2004 dan terpilih Wakil Ketua Komisi II.Singkat cerita setelah itu, Ferry diangkat menjadi Menteri ATR/Kepala BPN pada Oktober 2014. Dua tahun berselang, Ferry direshuffle dari Kabinet Kerja Jokowi-JK. Pada 2016 dan digantikan oleh Sofyan Djalil.2. Sofyan Djalil (2016-2022)Masih dalam situs kementerian, Sofyan Djalil lahir di Aceh pada 23 September 1953. Ia memperoleh Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada 1984, kemudian melanjutkan pendidikan sebagai Master of Arts in Public Policy dari Tufts University hingga lulus pada 1989.Dari Universitas yang sama, ia juga menyelesaikan Master of Arts in Law and Diplomacy- MALD (1991) dan mendapat gelar Ph.D dalam bidang International Financial and Capital Market Law and Policy dari the Fletcher School of Law and Diplomacy (1993).Sofyan pertama kali bergabung dengan pemerintahan pada masa Presiden Habibie. Saat itu dirinya dipercaya menjabat sebagai Asisten Menteri Negara BUMN (1998 - 2000).Di saat yang bersamaan ia juga merangkap Komisaris Utama, PT Pupuk Iskandar Muda (Persero) (1999-2004), Komisaris PT PLN (Persero) (1999-2003), Komisaris PT Pelindo III (Persero) (1999-2001), dan Komisaris Independen PT Kimia Farma Tbk (2002-2004).Ia juga pernah menjabat Vice President, Research and Development, Bursa Efek Jakarta (1998), Konsultan Community Relation Chevron Indonesia (2000), dan Konsultan Good Corporate Governance (GCG) dari berbagai perusahaan (2000-2004) dan Anggota Ombudsman Harian KOMPAS (2001-2004).Barulah setelah itu ia sempat memimpin 5 kementerian yang berbeda, yang dimulai sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Kabinet Indonesia Bersatu I (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007), Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dalam Kabinet Indonesia Bersatu I (9 Mei 2007 - 20 Oktober 2009).Kemudian ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Kerja (27 Oktober 2014 -12 Agustus 2015) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Kabinet Kerja (12 Agustus 2015 - 27 Juli 2016)Barulah setelahnya Sofyan menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional dalam Kabinet Kerja Jokowi sejak tanggal 27 Juli 2016 sampai 2022. Di luar itu pengalaman Sofyan Djalil di dunia swasta juga sangat luas. Khususnya saat ia absen dari kursi pemerintahan pada 2009 - 2014.Dirinya tercatat sempat menjabat sebagai Komisaris Utama beberapa perusahaan yaitu PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF); PT Trimegah Securities; PT Pasifik Satelit Nusantara; PT Pembangunan Pelabuhan Indonesia; dan PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku), PT berau coal dan PT berau coal Energy Tbk, serta PT Socfin Indonesia.Di samping itu pada masa yang sama ia juga menjadi Advisor berbagai perusahaan lokal dan multinasional mulai dari Prudential Insurance (Indonesia); Procter & Gamble (Indonesia); Bain & Company (Indonesia); Navigat Energy (Indonesia); PT Aneka Kimia Raya Tbk; Wellington Capital (Indonesia); Axiata (Malaysia) dan Kuala Lumpur Kepong Berhad (Malaysia).3. Hadi Tjahjanto (2022-Sekarang)Berdasarkan situs Kementerian ATR/BPN, Hadi Tjahjanto pertama diangkat sebagai menteri oleh Jokowi pada 2022 karena memiliki riwayat sebagai mantan Panglima TNI.Karena pengalamannya di bidang militer, Pria kelahiran 8 November 1963, di Malang, Jawa Timur ini dinilai Jokowi sebagai orang yang teliti dalam kerja lapangan. Sehingga dirinya diyakini mampu menyelesaikan masalah pertanahan dan tata ruang di Tanah Air.Pendidikan militer Hadi diawali dengan pendidikan di Akademi Angkatan Udara Lulus Tahun 1986, Sekolah Penerbangan Lulus 1987, Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara Tahun 1995, Sekolah Instruktur Penerbangan Lulus Tahun 1999, College Interarmes De Defence (Sesko Perancis) Lulus Tahun 2001, Sekolah Staf dan Komando TNI Lulus Tahun 2009 serta PPSA Lemhannas RI Lulus Tahun 2015.Riwayat pekerjaan diawali dengan menjadi perwira penerbang Skadron 04 Land Abdurahman Sale hingga menduduki jabatan strategis seperti, Danlanud Smo, Kadispenau, Danlanud Abd, Irjen Kemhan RI, Kasau dan Panglima TNI.Selama bekerja di TNI Angkatan Udara memperoleh penghargaan berupa Bintang Yudha Dharma Utama, Bintang Dharma, Bintang Kartika Eka Paki Utama, Bintang Jalasena Utama, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama, Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Swa Buwana Paksa Nararya.Kemudian dirinya juga sudah mendapat SL. Kesetiaan 8 Tahun, 16 Tahun, 24 Tahun, Dharma Nusa, SL. Gom IX Rasaka Dharma (Papua), SL. GOM VIl (Aceh), SL. Wira Nusa, SL. Wira Dharma, SL. Wira Siaga, SL. Dwidya Sistha dan SL. Bhakti Sosial.
(fdl/fdl)



Source https://finance.detik.com

Comentários da Página