Jakarta - Prospek harga batubara ke depan disebut masih tinggi dan atraktif. Direktur Utama PT adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Julius Aslan mengungkapkan harga batu bara di pasar Asia masih cukup baik. Julius menyebut batu bara Indonesia di pasar komoditas tersebut masih diminati oleh China, India, Jepang, Filipina, Thailand, hingga Malaysia.Kendati begitu, Julius tak menampik bisnis batubara yang bersifat siklikal yang bergantung pada harga dan kondisi ekonomi.
Karenanya, ia berharap hubungan Amerika Serikat dan China bisa membaik. Pasalnya, meningkatnya tensi perang dagang akan mempengaruhi pasar batubara."Kalau antara Amerika dan China kan pasti saling menguntungkan, tidak mungkin saling menghancurkan. Jadi pada dasarnya pasti dilihat titik di mana dua-duanya saling menguntungkan," ungkapnya.Lebih jauh, Julius juga mengaku enggan berandai-andai terkait tensi perang dagang keduanya. Ia mengaku akan fokus pada produktivitas dan efisiensi."Hal seperti itu kita nggak bisa kendalikan, jadi pokoknya kita fokus saja pada productivity dan efisiensi. Bagaimana supaya cost kita itu terendah," tutupnya.Diketahui sebelumnya, AADI resmi melantai di BEI hari ini, Kamis 5 Desember 2024. AADI terdaftar sebagai emiten ke-40 yang tercatat di BEI sepanjang tahun 2024.Dalam penawaran umum perdana saham ini, AADI menawarkan harga Rp6.650 per lembarnya. Saham yang ditawarkan adalah 778 juta saham atau mewakili 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.Pantauan detikcom di BEI, Selasa (27/2/2024), pada hari pertama melantai di Bursa, harga saham AADI melesat 19,82%.Saham AADI naik sebesar 1,10 poin dan kini diperdagangkan di harga 140 per lembar saham. Perseroan berhasil mencatatkan kelebihan permintaan sebesar 260,14 kali pada penjatahan terpusat yang merefleksikan antusiasme pasar atas IPO ini dan merupakan wujud kepercayaan investor atas kinerja dan prospek bisnis Perseroan.Dari raihan dana IPO sebesar Rp4,3 triliun, sebanyak 37,23% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman perseroan kepada PT Maritim Barito Perkasa untuk investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional.Selain itu, sebanyak 14,89% lainnya akan digunakan Perseroan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT adaro Indonesia. Sementara sisanya akan digunakan oleh AADI untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk atas sebagian pokok pinjaman.
(kil/kil)
Source https://finance.detik.com