Waduh, 77% LPG di RI Berasal dari Impor!

Admin Ugems
Uma leitura de um minuto - Fri Jan 12 07:00:00 GMT 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa Indonesia hingga saat ini masih melakukan Liquefied Petroleum Gas (LPG) hingga 77% dari total kebutuhan LPG nasional.
Direktur Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) kementerian esdm, Tutuka Ariadji mengatakan sampai saat ini kebutuhan LPG di dalam negeri mencapai 8 juta ton per tahun. Sedangkan Indonesia hanya bisa memasok secara domestik sebesar 1,2 juta ton per tahun. Artinya, sebanyak 6,7 juta ton LPG per tahun masih diimpor.
"Paling kita bisanya 1,2 juta ton per tahun sedangkan kebutuhan kita 8 juta (ton per tahun). Jadi 6,8-6,7 (juta ton per tahun) kita impor, itu kan besar sekali 77% kita impor," jelasnya saat ditemui di Gedung kementerian esdm, Jakarta, dikutip Jumat (12/1/2024).




Dengan begitu, dia klaim pihaknya sampai saat ini masih menggodok upaya agar Indonesia bisa memanfaatkan LPG yang diproduksi dalam negeri dan mengurangi jumllah impor LPG. "Kita banyak gagasan untuk mengupayakan itu jadi masih digodok itu," tambahnya.
Adapun, saat ini kementerian esdm bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mengindentifikasi sumber gas yang memiliki kandungan propana (C3H8) dan butana (C4H10) di dalam negeri.
"LPG coba kita identifikasi hulunya, jadi sumber gas lapangan yang banyak C3 dan C4 kita identifikasi. Nanti di situ kita harus bangun kilang LPG yang bisa menambahkan produksi dalam negeri," katanya.



Upaya lainnya, Tutuka menyebutkan pihaknya mendorong penggunaan gas dalam negeri melalui Compressed Natural Gas (CNG) yang akan diproduksi di Tanah Air nantinya. "Kita juga lebih banyak berupaya menggunakan gas yang ada di dalam negeri, yaitu melalui pemanfaatan gas pipa, termasuk CNG kita kan bisa punya nantinya," imbuh Tutuka.
Seperti diketahui, Indonesia masih mengimpor LPG padahal produksi gas dalam negeri terhitung berlebih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan cara yang bisa dilakukan oleh Indonesia agar bisa terlepas dari jeratan impor LPG adalah pihaknya sudah menemukan sumber gas dari dalam negeri untuk bisa dipercepat produksinya.
"Kita menemui beberapa discovery-discovery baru yang kita percepat produksinya," ujar Arifin dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia, Jumat (22/12/2023).
Dia mengatakan untuk bisa memanfaatkan sumber gas dalam negeri perlu dibangun transmisi pipa gas yang mumpuni agar sumber gas yang diproduksi dalam negeri bisa disalurkan pada lokasi masyarakat atau lokasi kebutuhan gas. "Untuk itu transmisi perlu kita bangun, transmisi listrik dan transmisi gas," ungkapnya.
Menurutnya, sumber gas yang diproduksi di Indonesia bisa memenuhi kebutuhan LPG yang selama ini diimpor untuk rumah tangga, restoran, dan hotel di dalam negeri. "Gas inilah yang bisa menggantikan LPG yang bisa masuk ke rumah tangga, restoran, hotel menggantikan LPG yang kita impor," imbuhnya.
Dengan begitu, dia menjelaskan bahwa impor LPG yang selama ini dilakukan di Indonesia bisa dimanfaatkan salah satunya sumber daya gas alam. "Kita juga ada program efisiensi antara lain apa yang kita manfaatkan sumber gas alam kita yang bisa gantikan LPG," tutupnya.



[Gambas:Video CNBC]






(pgr/pgr)



Source https://www.cnbcindonesia.com

Comentários da Página