ESDM Pamer RI Turunkan Emisi 128 Juta Ton di 2023

Admin Ugems
A Minute Read - Fri Dec 06 01:00:00 GMT 2024

Jakarta - Sekretaris Jenderal ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan capaian Indonesia dalam menurunkan emisi sebanyak 128 juta ton dihadapan para delegasi dan pengusaha Jepang yang hadir dalam Indonesia-Japan Energy Forum (IJEF) ke-8 di Bali, Kamis (8/12/2024)."Pencapaian pada 2023, di mana emisi berhasil dikurangi sebesar 128 juta ton melalui efisiensi energi, pengembangan energi terbarukan, dan teknologi rendah karbon," kata Dadan keterangan tertulis, Kamis (5/12/2024).Indonesia pun kata Dadan telah menunjukkan komitmennya dalam pengurangan emisi dengan target 915 juta ton CO2 pada 2030, termasuk kontribusi sektor energi sebesar 358 juta ton.
Selain itu, Indonesia juga berkomitmen memanfaatkan potensi mineral seperti nikel, bauksit, tembaga, dan mangan untuk mendukung pengembangan industri baterai. Kolaborasi ini diharapkan menciptakan nilai tambah dan mempercepat inovasi di sektor energi."Dengan menggabungkan sumber daya mineral Indonesia yang melimpah dengan keahlian teknologi Jepang, kedua negara dapat mendorong inovasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan juga berkontribusi pada upaya global dalam memerangi perubahan iklim," kata Dadan.Lebih lanjut, menurutnya, ajang JIEF ini penting untuk memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang di sektor energi. Hal ini lantaran komitmen kedua negara untuk mencapai Net Zero Emission yang diuraikan dalam kebijakan nasional, termasuk program roadmap, serta kegiatan-kegiatannya.Dadan juga menegaskan dukungan Pemerintah Indonesia di bawah Kepemimpinan Presiden Prabowo terhadap visi "Indonesia Emas 2045" melalui Asta Cita, yang melibatkan delapan misi utama pemerintahan baru."Dua dari misi ini terkait dengan sektor energi dan sumber daya, yang pertama adalah membangun sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui kemandirian pangan, energi, air, ekonomi swasta, ekonomi hijau, dan juga ekonomi biru. Yang kedua adalah melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah energi di dalam negeri," jelasnya.Sementara itu, Deputy Commissioner for International Affairs Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI), Masanori Tsuruda, menyampaikan langkah-langkah Jepang menuju netralitas karbon pada 2050. Jepang berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 46% sebelum tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2013."Untuk itu, kami harus menggunakan segala cara yang memungkinkan, termasuk teknologi seperti Carbon Capture and Storage (CCS)," ujarnya.Selain itu Masanori juga menyoroti pentingnya energi terbarukan, energi nuklir, dan bahan bakar fosil sebagai bagian dari strategi transisi energi Jepang. Ia juga menegaskan bahwa Jepang berkomitmen untuk menghapus pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak efisien, meski batu bara masih memiliki peran tertentu.Adapun pada IJEF ke-8 dibahas empat topik utama, yaitu minyak dan gas, mineral, energi terbarukan, serta hidrogen dan amonia. Fokus diskusi mencakup peluang investasi di sektor energi, pengembangan energi rendah karbon, dan hilirisasi mineral. Sebagai bagian dari forum ini, juga ditandatangani Nota Kesepahaman untuk memperkuat kerja sama di sektor energi panas bumi antara INPEX Geothermal dan PLN Indonesia Power.
(rrd/rrd)



Source https://finance.detik.com

Page Comments