Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan batu bara Group Bakrie yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terpantau melesat lebih dari 3% pada perdagangan sesi I Kamis (6/7/2023).
Baca:
Saham TOBA Melonjak 22% Lebih, Ada Apa?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Per pukul 10:29 WIB, saham BUMI melonjak 3,33% menjadi Rp 124/saham. Saham BUMI bergerak di rentang harga Rp 120 - Rp 126 per saham.
Saham BUMI sudah ditransaksikan sebanyak 4.043 kali dengan volume sebesar 349,05 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 43,16 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 46,04 triliun.
Hingga pukul 10:29 WIB, di order offer atau jual, terdapat 14.321 lot antrian di harga Rp 124/saham atau sekitar Rp 177 juta. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 130/saham yang mencapai 518.597 lot antrian atau sekitar Rp 6,7 miliar.
Sementara di order bid atau beli, ada 310.845 lot antrian di harga Rp 123/saham atau sekitar Rp 3,8 miliar, sekaligus menjadi antrian beli terbanyak pada sesi I hari ini.
Belum diketahui penyebab pasti melesatnya saham BUMI pada hari ini. Namun, hal ini terjadi di tengah lesunya harga batu bara dan setelah masuknya Grup Salim di perseroan.
Harga batu bara kembali melandai. Pada perdagangan Rabu kemarin, harga batu bara kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup turun 0,17% di posisi US$ 151 per ton.
Baca:
Serius Jadi Pengendali, MIND ID Siap Caplok 20% Saham Vale
Pelemahan ini memperpanjang tren negatif pasir hitam yang juga melemah 2,1% pada perdagangan hari sebelumnya. Kembali melemahnya harga batu bara disebabkan oleh sejumlah faktor mulai dari jatuhnya harga gas serta melemahnya permintaan.
Namun, kenaikan harga minyak mentah membantu harga batu bara untuk tidak jatuh terlalu dalam.
Di lain sisi, melesatnya saham BUMI terjadi setelah Grup Salim resmi masuk ke perseroan, meski pada perdagangan kemarin saham BUMI sempat melemah.
Sebelumnya pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 30 Juni 2023 lalu, perseroan telah merombak susunan direksi dan komisaris. Kini BUMI dinakodai oleh dua konglomerat besar yaitu, Grup Salim dan Grup Bakrie.
Agoes Projosasmito yang diketahui dekat dengan Salim, sekaligus sosok sentral di balik masuknya Salim di Grup BUMI saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan mendampingi Adika Nuraga Bakrie. Kemudian, Adrian Wicaksono, Phiong Phillipus Darma, Eddy Sanusi, Himawan Setiadi sebagai Direktur Perseroan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[emailprotected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Strategi BUMI Hadapi Tren Penurunan Harga Batu Bara Dunia
(chd/chd)
Source https://www.cnbcindonesia.com